Saturday, October 28, 2017

To Pink Beach Off We Go!!!

October 28, 2017 0 Comments
This Thursday, my office mates and I got an assignment to do a work visitation to North Nias. We were done with the work thingy a little sooner than expected. So we decided to drive back to Gunungsitoli right away, as usual, till one of us came up with a name of place we rarely heard about. 

Considering that we still had plenty of time to reach downtown and the curiosity had already kicked in, so PINK BEACH it is!!!

Still in my work apparel along with ID and high heels 👢👢👚










Pink Beach is only 20 minutes drive from Lahewa, the capital city of North Nias, 2 hours drive from Gunungsitoli. All along the way, we were spoiled with such beautiful scenery of the village, tiny houses, plantation, and smooth winding road.

Touching the sand was the best feeling ever. The particle of the sand is slightly smaller and subtler than the sand of other beaches
By the way, this beach is named Pink Beach for the colour of the sand. Some say that it gets more pinkish in the afternoon. It was around 3 pm when we got there and in my opinion, the sand was rather orange with a little hint of pink colour. Everything was vivid and contrast. The orangey pinky sand, blue water and sky, purple flowers and green coconut plantation. So technicolor!!!

Everything was so vibrant except our clothes 😎


No need to explain the beauty of this place anymore, it was breathtaking and jaw dropping. I'm not exaggerating. I think this place is a little underrated among other beaches in Nias Island. But that's what makes it even more special. Tranquil and deserted.

Nowadays, when everything is so overated, every places are so packed, everyday is all hustle and bustle. There will be times when we feel insignificant and can't keep up with life. A place like this is all we need.

Lots of love,
Dian💕

Tuesday, October 17, 2017

Outbond KPPN Gunungsitoli feat. Komunitas Tapak Kaki

October 17, 2017 1 Comments
Dalam rangka melaksanakan acara tahunan kantor yaitu Corner Day 2017, kantorku memutuskan untuk ngadain acara outbond yang agak beda dari biasanya. Kalo biasanya kami outbond-nya ke pantai trus nge-games seadanya pake properti ala-ala yang disiapin sendiri, kali ini kami bekerja sama dengan fasilitator pecinta alam di Gunungsitoli yaitu Komunitas Tapak Kaki. 

Sewaktu tau kalo outbond kali ini bakalan difasilitasi oleh pihak ketiga, kita mikirnya tuh kegiatannya bakalan yayaya-yeyeye doang, sampai akhirnya kita harus ngelakuin hal-hal yang cukup memacu adrenalin dan menguras tenaga. Dengan beranggotakan 15 orang pegawai dan dipandu oleh 6 orang fasilitator, kegiatan ini berhasil bikin kami melakukan sesuatu yang tidak akan kami lakukan kalo tidak “terpaksa” :P
Berikut sedikit bocoran dari keseruan kami Sabtu kemarin:
Lokasi
Outbond ini berlokasi di Pantai Hoya, Gunungsitoli tapi seluruh kegiatannya dilaksanakan di taman yang dikelilingi hutan dan sungai kecil. Lokasi outbond ini sepertinya ga saklek disini aja deh, namanya juga yang ngadain kelompok pecinta alam, tempatnya pasti bisa dimana aja asalkan itu dekat dengan alam. Aku pribadi excited banget begitu sampai ke lokasi outbond dan liat set-up nya, langsung ketauan kalo kegiatannya bakalan seru banget.


Waktu
Kegiatan kami dibagi dalam 2 sesi yaitu games ringan untuk menguji kekompakan dan daya nalar dari pukul 10.00 WIB-12.0 WIB kemudian outbond dari pukul 14.00 WIB-17.00 WIB.

Games and Outbond
Berhubung aku ga tau sama sekali nama-nama games dan outbond-nya, aku kasi foto-fotonya aja yaaa...


Fasilitas
Seluruh properti dan venue disediakan oleh Komunitas Tapak Kaki sebagai fasilitator kami. Kami hanya menyiapkan hadiah bagi tim juara saja karena memang dari awal kami ingin konsep pertandingan antar tim. Dan yang lebih asiknya lagi, kami dikasiin satu album berisi foto-foto kegiatan kami Sabtu kemarin plus seluruh softcopy-nya. Yey...

Btw, berhubung ini adalah bagian dari kegiatan Corner Day, maka kami juga punya agenda untuk berfoto sekantor dengan berbagai atribut kantor yang dikreasikan sendiri. Tema photo session kali ini adalah rustic, walaupun pada eksekusinya malah jadi kayak prewed haha... Nah, salah satu fasilitatornya, Bang Krisman Harefa, voluntarily mau menjadi photographer kami juga looohh..padahal sebenarnya kami sudah bawa kamera sendiri dari kantor. Tapi berhubung  hasil jepretannya jaaaauuuuhhhh lebih bagus, maka jadilah kami minta difotoin sama abangnya aja.


Final Thought
Selama nge-games dan outbond, beberapa diantara kami cukup enjoy dan beberapa merasa sedikit kesulitan, namun para fasilitator bener-bener bisa mengarahkan dan membuat kami termotivasi untuk melawan ketakutan diri sendiri dan akhirnya menyelesaikan seluruh tantangan. Sepulangnya dari outbond ini, ada perasaan puas dan pikiran, “wah, aku bisa juga ya ternyata” dan menurutku pribadi, inti dari kegiatan outbond kemarin adalah itu, bahwa semua orang mampu melakukan hal-hal di luar batas kemampuannya asalkan ada kemauan dan semangat. Kita tidak pernah tau sejauh mana kemampuan kita hingga kita berhasil menantang dan menaklukkan diri sendiri.

Sepengetahuanku pribadi, kegiatan outbond seperti yang dibawakan oleh Komunitas Tapak Kaki ini masih tergolong baru di Pulau Nias namun komunitas ini mampu memfasilitasi kegiatan kami dengan sangat profesional dan menyesuaikan dengan kebutuhan kantor kami. Seluruh fasilitatornya ramah, baik dan lucu sehingga walaupun capek dan kotor-kotoran, kita tetap bisa bersenang-senang dan ketawa-ketiwi. Pokoknya cocok banget buat diajak kerjasama untuk kegiatan outbond kantor, perusahaan ataupun kelompok.

Oh iya, mereka juga banyak eksplor alam, tempat-tempat eksotis dan tersembunyi di sekitaran Pulau Nias loohhh...jadi kalo temen-temen penasaran dengan komunitas ini, kepoin aja instagram dan channel youtube mereka yang bernama Nias Tapak Kaki Community.

Last but not least, trimakasih buat smua abang-abang dari Komunitas Tapak Kaki. Sukses terus dan semoga semakin jauh menapakkan kakinya hingga ke seluruh pelosok Pulau Nias.

Yaahowu.